Devotion 370 : MEMPERCAYAI JANJI TUHAN

Devotion 370 - Dr. Heintje Kobstan
*MEMPERCAYAI JANJI TUHAN*
Bacaan: Kejadian 15

Nyatakanlah semua ketakutan dan keraguanmu kepada Tuhan sekalipun terhadap janjiNya juga.

Abram berkeluh kesah kepada Tuhan tentang ketakutan dan keraguannya akan pewaris yang dijanjikan Tuhan. Tradisi waktu itu, jika Abram mati tanpa anak laki-laki, maka hambanya yang tertua akan jadi pewarisnya. Abram mau anaknya sendirilah yang menjadi pewarisnya. Banyak orang percaya mengalami kesulitan untuk menantikan janji Allah, apalagi janji itu berkaitan dengan waktu. Di tengah ketakutan dan keraguannya, Tuhan memberikan kekuatan kepada Abram dan meneguhkan perjanjian itu kembali. Keturunan Abramlah yang akan menjadi ahli waris bahkan akan seperti bintang di langit banyaknya.

Walau Abram dilanda ketakutan dan keraguan tetapi karena Tuhan meneguhkan kembali janjinya maka bangkitlah kembali kepercayaan Abram. Di dalam PL, iman memiliki dua pengertian: (a) percaya atau bergantung pada, dan (b) taat atau kesetiaan. Jadi percaya (Ibr. 'aman') berarti bertekun dalam mempercayai dan yakin dengan menyatakan kesetiaan yang bersifat taat. Hati Abram terarah kepada Allah dalam kepercayaan, ketaatan dan penyerahan yang tetap. Abram mempercayai kebenaran janji Allah, ia bersandar pada kuasa yang tidak dapat ditolak serta pada kesetiaan Allah. Masakan Ia berfirman dan tidak menepatinya? Inilah iman Abram, percaya walau belum menerima. Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Janji Allah adalah kebenaran yang diberikan kepada orang benar. Orang "benar" ialah orang yang lurus hati dan patuh berkenan pada Allah. Janji Allah bukan soal keturunan saja, tetapi juga negeri yang akan didiami keturunannya.

Jika berada dalam ketakutan dan keraguan, berdoalah kepada Tuhan. Percayalah pada janji Allah, jangan pernah meragukannya. Dia pasti akan menepatinya, tepat pada waktuNya.

*#passionateheintje.blogspot.com*
Kejadian 15:6 "Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT