Devotion 367 : KELUAR DARI ZONA NYAMANMU
Devotion 367 - Dr. Heintje Kobstan
KELUAR DARI ZONA NYAMANMU
Bacaan: Kejadian 12
Ketaatan membutuhkan iman dan penyerahan diri total serta pengenalan akan Allah.
Kisah keturunan Sem pun berlanjut. Dari garis keturunan Eber, lahirlah Abram. Abram mendapatkan panggilan Tuhan untuk pergi meninggalkan tanah kelahirannya, ke negeri yang Tuhan akan berikan kepadanya. Ia tidak membangkang terhadap panggilan sorgawi itu. Ia taat, tunduk dan tanpa membantah dan minta pertimbangan kepada manusia. Sebab ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia akan tuju, kecuali hanya mengetahui "siapa" yang diikutinya dan di bawah bimbingan siapa ia pergi. Ia berangkat dengan istrinya, Lot kemenakannya, hamba-hambanya dan harta bendanya.
Seperti Abram, semua orang yang percaya kepada Kristus dipanggil untuk meninggalkan "negeri ... sanak saudara ... rumah bapamu" untuk mengikut Yesus dan masuk "ke tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air sorgawi". Ur adalah negeri penyembah berhala sedangkan Kanaan adalah negeri subur yang akan menjadi tempat pemujaan Tuhan. Pengertian lainnya adalah, Tuhan memanggil Abram keluar dari zona nyamannya untuk pergi ke tempat yang tak ia ketahui. Perjalanan keluar dari zona nyaman bukanlah hal yang mudah tapi penuh pengorbanan. Tuhan ingin menyediakan bagi Abram suatu tempat yang lebih baik lagi, dari rumah bapanya ke negeri yang akan ditunjukkan Tuhan. Dari tempat yang kecil ke negeri yang lebih besar. Tujuan Tuhan adalah, Ia akan membuat Abram menjadi bangsa yang besar, dan memberkatinya serta membuat namanya masyhur; dan Abram akan menjadi berkat.
Tuhan mungkin sedang memanggil kita untuk keluar dari zona nyaman ke tempat yang Ia telah siapkan untuk membuat kita menjadi besar. Logika dan iman seringkali bertentangan dalam menaati perintah Tuhan. Ketaatan membutuhkan iman dan penyerahan diri total serta pengenalan akan Allah.
#passionateheintje.blogspot.com
Kejadian 12:4 "Lalu pergilah Abram seperti yang difirmankan TUHAN kepadanya,..."
Komentar
Posting Komentar