Devotion 372 : BERESPON DENGAN BENAR TERHADAP JANJI ALLAH
Devotion 372 - Dr. Heintje Kobstan
*BERESPON DENGAN BENAR TERHADAP JANJI ALLAH*
Bacaan: Kejadian 17
Tuhan tak pernah ingkar janji, Ia akan meneguhkan janjiNya sampai janji itu digenapi.
Terah memberi nama Abram yang berarti ia besar karena ayahnya, ia adalah keturunan yang mulia atau bapa yang mulia. Tetapi kemudian Tuhan mengubah nama tersebut menjadi Abraham, artinya: bapa orang banyak. Mengubah nama bisa diartikan mengubah tujuan hidup. Abram menjadi Abraham, bukan hanya bapa mulia tetapi bertujuan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. Begitu juga dengan Sarai, Tuhan mengubah menjadi Sara yang berarti putri bangsawan, di mana ia akan melahirkan raja-raja bangsa-bangsa. Tujuan hidup Abraham dan Sara dipertajam lagi oleh Tuhan.
Tuhan kembali meneguhkan perjanjianNya kepada Abraham dan Sara tetapi janji kali ini lebih jelas dan terfokus, baik untuk keturunannya dan tanah yang akan menjadi warisannya. Tetapi Abraham harus meresponi perjanjian itu dengan sunat. Mengapa sunat? 1) sebagai tanda ketaatan kepada Allah di dalam segala hal. 2) sebagai tanda menjadi bagian dari umat perjanjian-Nya. Sekali disunat, tidak bisa dibatalkan kembali. Orang itu akan diidentifikasikan sebagai seorang Yahudi selamanya. 3) sebagai simbol dari "memotong" hidup yang lama karena dosa, menyucikan hati, dan mendedikasikan diri kepada Allah. Sunat adalah praktik yang unik ketimbang praktik-praktik keagamaan pada waktu itu. Sunat adalah pemisahan dari bangsa kafir dan tanda perjanjian dari pihak Abraham dan keturunannya bahwa mereka akan memelihara kesucian hidup supaya layak dalam persekutuan dengan TUHAN.
Tuhan tak pernah ingkar janji, Ia akan meneguhkan janjiNya sampai janji itu digenapi. Kapasitas hidup kita akan diperbesar untuk menerima janji Tuhan, tetapi respon kita akan menentukan penggenapan janji itu.
#passionateheintje.blogspot.com
Kejadian 17:9 "Lagi firman Allah kepada Abraham: "Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun."
Komentar
Posting Komentar