Devotion 233 - ADONAN YANG BARU
Devotion 233 - Dr. Heintje Kobstan
ADONAN YANG BARU
Bacaan: 1Korintus 5
Sikap yang membiarkan seseorang melakukan pelanggaran moral tanpa menegur dan mengarahkannya kepada jalan yang benar, adalah hal yang tidak dapat dibenarkan.
Jemaat di Korintus mungkin merasa bangga bahwa mereka dapat membuat orang-orang yang hidup dalam kebejatan moral berkumpul dan beribadah bersama mereka. Namun yang tidak disadari adalah sikap pembiaran diterapkan dalam jemaat. Mereka mungkin merasa takut, segan atau cuek dengan apa yang dilakukan mereka. Seharusnya gereja melakukan pendampingan bukan pembiaraan, apalagi untuk mereka yang melanggar kesusilaan, seperti LGBT atau dalam kasus jemaat di Korintus salah satunya adalah tidur dengan istri ayahnya.
Dalam surat Paulus, ia sangat mengecam akan tindakan pembiaran ini. Karena hal ini akan mengkhamirkan seluruh kumpulan. Apalagi orang yang berbuat kebejatan tetap melayani Tuhan tanpa pertobatan maka seharusnya secara etika maupun dogmatika maka orang tersebut harus dihukum. Tubuhnya diserahkan kepada iblis sehingga binasa agar rohnya dapat diselamatkan pada hari Tuhan.
Hal ini menjadi pembelajaran bagi Gereja agar jangan bermegah dengan mereka yang nampak luar biasa dalam "skill" atau "performance" atau kekayaan namun bejat rohani. Buanglah ragi yang lama, supaya menjadi adonan yang baru yang tak beragi. Berpesta dan bersukacita dalam setiap ibadah atau pertemuan-pertemuan rohani bukan dengan ragi yang lama, keburukan dan kejahatan, namun dengan kemurnian dan kebenaran. Dan biarlah hidup kita disucikan melalui pengorbanan domba Paskah yaitu Yesus Kristus.
#passionateheintje.blogspot.com
1 Korintus 5:8 "Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran."
Komentar
Posting Komentar