Devotion 224: IBADAH YANG SEJATI

Devotion 224 - Dr. Heintje Kobstan
IBADAH YANG SEJATI
Bacaan: Roma 12

Ibadah itu berbicara tiga aspek yaitu, diri sendiri, Tuhan dan sesama.

Paulus menegaskan bahwa ibadah yang sejati bukanlah sekedar aktifitasnya saja. Ibadah yang sejati adalah tentang hidup kita yang dipersembahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Tubuh yang dipersembahkan sebagai persembahan yang hidup (orang mati tidak bisa beribadah lagi); kudus (dipisahkan atau dikhususkan bagi Allah); yang berkenan (tubuh bukan tempat dosa hidup tapi tubuh untuk Tuhan); ini adalah ibadah yang sejati.
Ibadah kita adalah bertujuan untuk memuliakan Tuhan. Ibadah juga menyangkut semua yang kita lakukan atau kerjakan, bukan hanya sekedar aktifitas pelayanan di gereja atau persekutuan atau pertemuan-pertemuan ibadah. Apapun yang kita kerjakan dan Allah dipermuliakan didalamnya itu adalah ibadah kita kepada Allah.
Orang yang beribadah akan memberi dampak bagi sekelilingnya. Ketika kita mengasihi Tuhan maka kita juga harus mengasihi sesama. Semakin rohani hidup kita justru kita harus semakin berdampak bagi sesama kita. Kekristenan bukan eksklusif (kedalam, memandang negatif terhadap perbedaan), tapi inklusif (keluar, memandang positif terhadap perbedaan). Lewat karunia yang merupakan anugerah Tuhan, kita bisa berdampak kedalam (bagi tubuh Kristus) dan keluar (bagi sesama).

Ibadah Kristen bukanlah sekedar liturgi gerejawi belaka, atau aktifitas pelayanan di gereja, atau posisi sebagai majelis ataupun hamba Tuhan, ataupun hidup keseharian di dalam gereja saja. Ibadah Kristen adalah mempersembahkan hidup, memuliakan Tuhan dalam seluruh aspek hidup kita dan berdampak bagi sesama.

#passionateheintje.blogspot.com
Roma 12:1 "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT