Devotion 683 : JANGAN BENAR SENDIRI
Devotion 683 - DR. Heintje Kobstan
JANGAN BENAR SENDIRI
Bacaan: 2 Raja-raja 15
Azarya, anak Amazia menjadi raja Yehuda. Ia melakukan apa yang benar dimata Tuhan seperti ayahnya, Amazia. Tetapi ia tidak menjauhkan bukit pengorbanan sehingga bangsa Israel tetap mempersembahkan korban disitu. Bukit-bukit itu adalah tempat tinggi dan menjadi tempat penyembahan berhala. Azarya beribadah kepada Tuhan tetapi disisi lain ia juga memfasilitasi rakyatnya untuk menyembah berhala. Bisa jadi Azarya karena tuntutan rakyat maka ia menjadi takut dan membiarkan hal itu terjadi.
Azarya menjadi raja di Yehuda selama 52 tahun lamanya. Namun dalam masa pemerintahannya, Azarya mendapatkan penyakit kusta. Azarya telah melakukan yang benar dimata Tuhan tetapi ia dihukum Tuhan. Walaupun ia adalah seorang raja tetapi ia harus diasingkan karena penyakit kusta yang dialaminya. Selama 13 tahun ia menderita sakit kusta sampai pada matinya. Azarya dipensiundinikan oleh Tuhan lewat penyakit kusta kemudian Yotam anak raja menggantikannya menggepalai istana dan menjalankan pemerintahan atas rakyat Israel. Yotam tidak belajar dari apa yang dialami oleh para pendahulunya sehingga ia melakukan kegiatan yang sama dengan ayahnya. Ia tidak menjauhkan bukit-bukit pengorbanan sehingga rakyatnya terus menjadi penyembah berhala. Walaupun Yotam hidup benar dihadapan Tuhan tetapi sebagai pemimpin ia terlihat cacat dihadapan Tuhan karena membiarkan rakyatnya hidup dalam penyembahan berhala. Kedua raja ini mengambil sikap permisif atau kompromi terhadap hal yang tidak diperkenan Tuhan dan itu membawa rakyat jatuh dalam dosa. Sehingga percuma saja kita menjadi orang benar namun orang-orang disekeliling kita tetap hidup dalam dosa karena kita kompromi dengan itu. Karena itu sebagai orang yang dibenarkan Tuhan, kita jangan hidup egois dan tidak mempedulikan sekitar kita. Tuhan mau bukan hanya kita saja yang menjadi orang benar tetapi orang-orang disekeliling kita juga dapat hidup dalam kebenaran.
Biarlah kebenaran itu terpancarkan melalui hidup kita, sehingga orang-orang disekitar kita dapat hidup dalam kebenaran.
#passionateheintje.blogspot.com
2 Raja-raja 15:35 "Namun demikian, bukit-bukit pengorbanan tidaklah dijauhkan. Bangsa itu masih mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit itu. Ia mendirikan Pintu Gerbang Tinggi di rumah TUHAN."
Komentar
Posting Komentar