Devotion 686 : DIAM SAJA DAN BIARKAN TUHAN BERTINDAK

Devotion 686 - DR. Heintje Kobstan
DIAM SAJA DAN BIARKAN TUHAN BERTINDAK
Bacaan: 2 Raja-raja 18

Hizkia, anak Ahas menjadi raja Yehuda. Alkitab mencatat bahwa hanya Hizkialah yang benar-benar melakukan apa yang benar di hadapan Tuhan tepat seperti Daud, bapa leluhurnya. Hanya ia, diantara raja Yehuda dan Israel yang menjauhkan bukit-bukit pengorbanan, meremukkan tugu-tugu berhala, menebang tiang-tiang berhala, menghancurkan ular tembaga yang dibuat Musa atau disebut Nehustan. Ia sungguh-sungguh percaya dan berpaut pada Tuhan Allah Israel. Ia tidak menyimpang dalam mengikuti Tuhan bahkan ia berpegang pada perintah-perintah Musa. Dan Tuhan menyertai bahkan memberikan kemenangan sehingga ia memberontak terhadap Asyur dan memukul kalah Filistin sampai ke Gaza dan memunahkan tempat tinggal mereka.

Dalam tahun ke-14 pemerintahan Hizkia, Sanherib raja Asyur maju menyerang dan menduduki kota-kota berkubu. Hizkia mengambil semua emas dan perak dari perbendaharaan dan bahkan mengerat emas di Bait Allah lalu memberikan kepada Asyur sebanyak yang mereka mau. Tetapi Sanherib, mengirimkan utusan panglima, kepala istana dan juru minuman agung dari Lakhis ke Yerusalem dan membacakan surat raja Asyur yang mengintimidasi Yerusalem,  dan mengajak agar seluruh rakyat tidak lagi mempercayai pemerintahan Hizkia. Bahkan ia menantang Hizkia dan mencemoohkannya. Walaupun sudah diminta agar membacakannya dalam bahasa Aram tetapi juru minuman agung dari Lakhis mengatakan bahwa surat ini bukan hanya untuk Hizkia tetapi juga seluruh rakyat. Tetapi seluruh rakyat disuruh Hizkia diam tidak menanggapi surat itu. Raja Asyur bertingkah angkuh karena seolah-olah Tuhan dipihaknya. Memang seringkali Tuhan memakai bangsa-bangsa lain untuk menghukum Israel ataupun Yehuda. Dengan sombong ia juga menghujat Tuhan dan membandingkannya dengan dewa-dewa Asyur. Memang pada mulanya Hizkia bertindak salah yaitu memberi upeti kepada Asyur, tetapi kemudian ia sadar bahwa seharusnya ia mengandalkan Tuhan sepenuhnya. Karena itu, ia tidak mau rakyat menjawab surat Sanherib, tetapi diam saja dan jangan terpancing apalagi bertindak salah. Hizkia tidak perlu menyerang balik kata-kata Sanherib tetapi diam dan menyerahkan semua pada Tuhan dan biarkan Tuhan yang bertindak.

Senjata yang terbaik untuk menyerang semua kata-kata intimidasi musuh adalah diam dan menyerahkan semua pada Tuhan.

#passionateheintje.blogspot.com
2 Raja-raja 18:36 "Tetapi rakyat itu berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah kata pun, sebab ada perintah raja, bunyinya: "Jangan kamu menjawab dia!"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT