Devotion 607 : SIKAP HATI MENENTUKAN PERKENANAN TUHAN
Devotion 607 - Dr. Heintje Kobstan
SIKAP HATI MENENTUKAN PERKENANAN TUHAN
Bacaan: 1 Samuel 16
Saul telah ditolak oleh Tuhan sebagai raja Israel. Bahkan sejak peristiwa Amalek, Samuel tidak pernah bertemu dengan Saul sampai hari matinya. Saul memerintah Israel tanpa penyertaan Tuhan. Karena itu, Tuhan pun menyuruh Samuel untuk mengurapi seorang raja Israel yang akan menggantikan Saul. Raja itu adalah pilihan Tuhan dan berasal dari keluarga Isai orang Betlehem. Samuel takut kepada Saul seandainya Saul mengetahui maksud Samuel pergi ke Betlehem. Karena itu, Samuel ke Betlehem dengan alasan untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN.
Samuel juga mengundang Isai dan keluarganya untuk hadir di upacara persembahan korban. Ketika Samuel melihat Eliab, Abinadab, Syama dan anak-anak Isai, maka terpesonalah Samuel akan penampilan mereka dan mengira Tuhan akan memilih salah satu dari mereka untuk menjadi raja. Tetapi Tuhan menolak mereka semua dan berkata kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." Sebenarnya bukan perawakan Saul atau saudara-saudara Daud yang salah tetapi sikap hati mereka yang tidak berkenan pada TUHAN. Ketika Daud anak Isai yang tersisih datang, TUHAN langsung menyuruh Samuel mengurapi Daud. Padahal Daud tidak masuk hitungan sebagai pahlawan, tetapi mengapa Daud diurapi sebagai raja? Karena hatinya selalu terpaut pada TUHAN. Sikap hati Daud berkenan pada TUHAN. Ternyata sikap hati kita menentukan perkenanan TUHAN atas hidup ini.
Perkenanan TUHAN atas hidup ini ditentukan oleh sikap hati kita.
#passionateheintje.blogspot.com
1 Samuel 16:7 "Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati."
Komentar
Posting Komentar