Devotion 604 : MENANG ATAU GAGAL TERGANTUNG SIKAP HATI KITA

Devotion 604 - Dr. Heintje Kobstan
MENANG ATAU GAGAL TERGANTUNG SIKAP HATI KITA
Bacaan: 1 Samuel 13

Dua tahun masa kepemimpinan Saul menjadi raja atas Israel, berperanglah ia dengan Filistin. Saul mengumpulkan pasukannya dan membaginya dengan Yonatan anaknya. Yonatan dan pasukannya memukul kalah orang Filistin di Geba. Lalu Saul menyuruh meniupkan sangkakala sebagai pemberitahuan kepada orang Israel. Tetapi hal ini menimbulkan kebencian bagi orang Filistin, mereka pun mengerahkan 3000 kereta dan 6000 pasukan kuda, juga pasukan yang berjalan kaki tak terhitung jumlahnya.

Dalam situasi terjepit dan ketakutan yang melanda, banyak dari rakyat Israel akhirnya lari ke bukit-bukit batu untuk bersembunyi. Malah ada yang menyeberangi sungai Yordan untuk mengungsi ke tanah Gad dan Gilead. Sedangkan Saul masih di Gilgal dan rakyat yang mengikutinya gemetar. Samuel berjanji akan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan pada Tuhan. Tetapi sudah 7 hari Samuel belum datang dan rakyat yang dilanda ketakutan mulai berserak-serak meninggalkannya. Akhirnya, Saul pun bertindak menggantikan Samuel karena ia pun mulai ketakutan ditinggalkan rakyatnya. Samuel marah akan hal ini dan menyatakan hukuman Tuhan atasnya bahwa takhtanya tidak akan selamanya bahkan telah dialihkan kepada orang lain. Mengapa Saul gagal? Saul dilanda kesombongan saat Jonatan menang atas Filistin. Saul juga tidak taat pada perintah Samuel, bahkan Saul lebih takut pada rakyatnya dibanding Tuhan. Sehingga dapat dikatakan bahwa Saul gagal karena sikap hatinya yang tidak sepenuhnya mempercayai Tuhan. 

Kegagalan manusia banyak terjadi karena disebabkan oleh sikap hati yang takut, sombong bahkan tidak taat pada kehendak Tuhan.

#passionateheintje.blogspot.com
1 Samuel 13:11 "Tetapi kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas"