Devotion 362 : KETAATAN & IMAN YANG MENDATANGKAN KASIH KARUNIA TUHAN

Devotion 362 - Dr. Heintje Kobstan
KETAATAN & IMAN YANG MENDATANGKAN KASIH KARUNIA TUHAN
Bacaan: Kejadian 7

Janganlah ketaatan kita kepada Tuhan didasari karena menginginkan sesuatu dariNya tetapi sebagai respon atas kebaikan dan anugerah Tuhan.

Kejahatan manusia membuat Tuhan menyesal karena menciptakan manusia dan semua yang dilakukan manusia memilukan hatinya. Tetapi di tengah dunia yang jahat ini, Tuhan menemukan Nuh seorang yang saleh, hidup benar, tidak melakukan perbuatan yang tercela dan hidup dalam persekutuan denganNya. Pribadi Nuh merupakan contoh yang tidak mengikuti arus dunia walau berada ditengah dunia yang tengah merosot dalam moralitas dan iman. Dunia ini semakin jahat. Manusia semakin mencintai dirinya sendiri, tidak mempedulikan agama, tidak menghormati orang tua, serta hidup dalam kejahatan dan tanpa etika.

Hukuman Tuhan lewat air bah mengandung pelajaran bahwa Allah menciptakan manusia bukan hanya sebagai rekan kerja tetapi juga bisa bersekutu denganNya. Tetapi manusia menolak relasi tersebut dan melakukan segala perbuatan jahat. Penolakan ini menghasilkan murka Tuhan. Apakah rancangan Tuhan gagal? Apakah Ia ingin membatalkan semua rancanganNya lewat air bah? Dengan air bah dan keluarga Nuh, Allah memperbaharui kembali ciptaanNya dari dosa dan kejahatan manusia. Ini merupakan pelajaran penting bagi kita. Ketaatan atau perbuatan baik manusia bukanlah alasan bagi Allah untuk menyelamatkan manusia, karena kesalehan manusia bagaikan kain kotor di hadapan Allah. Manusia hanya dapat diselamatkan oleh kasih karunia Allah melalui iman.

Nuh hidup benar, saleh, bergaul dengan Tuhan. Itu dilakukannya bukan sebagai tindakan agamawi tetapi sebagai respon atas kebaikan dan anugerah Tuhan. Walaupun diejek karena membangun bahtera di atas gunung, ia tetap mengerjakannya. Ketaatan dan imannya kepada Tuhan itulah yang mendatangkan kasih karunia Tuhan.

#passionateheintje.blogspot.com
Kejadian 7:5 "Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya."