Devotion 420 : NYANYIAN KELEPASAN VS NYANYIAN PERSUNGUTAN

Devotion 420 - Dr. Heintje Kobstan
NYANYIAN KELEPASAN VS NYANYIAN PERSUNGUTAN
Bacaan: Keluaran 15

Andalkan Tuhan dalam menjalani kehidupan ini.

Terdengar dari pihak Israel nyanyian kelepasan dan kemenangan atas musuh-musuh mereka. Israel berjalan melalui laut Teberau yang dibelah oleh Tuhan, disana juga Tuhan menenggelamkan tentara Mesir. Maka timbullah kegemparan akan kedahsyatan Tuhan kepada bangsa-bangsa lain. Israel diluputkan Tuhan dari kuldesak dan kematian. Jika Tuhan bisa meluputkan Israel  maka Ia pun sanggup melepaskan kita yang percaya padaNya.

Semua nyanyian kelepasan dan kemenangan, berubah dalam sekejap menjadi nyanyian persungutan. Selepas mereka dari laut Teberau, mereka diperhadapkan dengan persoalan ketiadaan air. Persungutan kembali terjadi ketika tiba di Mara (ibr.: pahit, kepahitan), airnya pahit tak dapat diminum. Mara bisa disamakan dengan Ain Hawara, sebuah sumber air payau kecil yang tidak bisa diminum. Ketiadaan air di padang gurun bisa menyebabkan krisis tetapi seharusnya dengan pengalaman kelepasan, seharusnya Israel dapat mengandalkan Tuhan sepenuhnya. Bersungut-sungut tidak dapat menolong tapi justru bisa menimbulkan murka Tuhan. Ketika Musa berseru kepada Tuhan, maka Tuhan membuat mujizat yang kreatif. Dengan sepotong kayu yang dilemparkan ke air tersebut, air itu pun menjadi manis dan bisa di minum. Allah menyatakan mukjizatNya agar mereka belajar percaya kepadaNya hari demi hari. Dan biarlah nyanyian kelepasan terus terdengar dari umatNya bukan nyanyian persungutan.

Bisa diartikan air pahit gambaran kehidupan yang mengalami kepahitan; kayu gambaran kayu salib Yesus yang dapat memaniskan hidup, lewat kuasa pengampunanNya. Perjalanan Israel di padang gurun menjadi pelajaran bagi kehidupan kita untuk terus mengandalkan Tuhan.

#passionateheintje.blogspot.com
Keluaran 15:25 "Musa berseru-seru kepada TUHAN, dan TUHAN menunjukkan kepadanya sepotong kayu; Musa melemparkan kayu itu ke dalam air; lalu air itu menjadi manis..."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT