Devotion 749 : BELAJAR DAN JADILAH BIJAKSANA
Devotion 749 - DR. Heintje Kobstan
BELAJAR DAN JADILAH BIJAKSANA
Bacaan: 2 Tawarikh 27
Orang yang berhasil adalah orang yang mau belajar dari pengalaman hidup orang lain. Dengan demikian maka ia akan memperoleh kebijaksanaan sehingga tidak jatuh pada lubang yang sama. Apa yang terjadi dalam kisah raja-raja di Yehuda adalah mereka hanya meniru dan melakukan apa yang dilakukan para pendahulu mereka tanpa mencermatinya. Apa yang baik dan apa yang buruk juga ikut ditiru dan dilakukan. Tetapi ada kisah yang menarik dari hidup raja Yotam, yang naik menjadi raja menggantikan Uzia ayahnya.
Hal yang menarik dari hidup Yotam adalah ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan tepat seperti yang dilakukan ayahnya, Uzia. Namun Yotam bukan hanya peniru tapi ia pembelajar yang hebat, ia tahu bahwa ayahnya pernah melakukan kesalahan dengan memasuki rumah Tuhan dan mempersembahkan ukupan maka perbuatan ayahnya ini tidaklah ditiru olehnya. Ia juga belajar dari kesombongan ayahnya yang muncul ketika ia menjadi semakin kuat. Justru Yotam sebaliknya, ia menjadi kuat karena ia mengarahkan hidupnya pada Tuhan. Memang sejarah hidup Yotam hanya sedikit ditulis tetapi apa yang kita pelajari adalah kekuatan yang diperolehnya adalah ketika ia mengarahkan hidupnya pada Tuhan, yang bisa diartikan bahwa ia menaruh kepercayaan sepenuhnya pada Tuhan; ia hidup hanya berfokus pada Tuhan; ia hanya mengandalkan Tuhan sepenuhnya. Seperti ada lagu lawas yang kata-katanya seperti ini: bila takut membayang dan hatimu bimbang; pandang trus pada Tuhan, harap dan sembahyang; dengan kuasa Roh Kudus naik-naik lebih tinggi; tinggi haleluya tinggi lewat gunung dan lembah. Mari arahkan hidupmu pada Tuhan maka Ia akan memberikan kekuatan baru untuk naik dan terbang mengatasi badai kehidupan.
Alkitab adalah buku kehidupan dan dari sinilah seharusnya manusia belajar tentang kehidupan bukan dari buku-buku lainnya.
#passionateheintje.blogspot.com
2 Tawarikh 27:2 "Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Uzia, ayahnya, hanya ia tidak memasuki Bait TUHAN. Tetapi rakyat masih saja melakukan hal yang merusak."
Komentar
Posting Komentar