Devotion 730 : DALAM KEBERHASILAN MANUSIA TERSELIP KELEMAHANNYA

Devotion 730 - DR. Heintje Kobstan
DALAM KEBERHASILAN MANUSIA TERSELIP KELEMAHANNYA
Bacaan: 2 Tawarikh 8

Pada pasal ini menceritakan keberhasilan Salomo dalam membangun bait suci dan istananya. Bahkan bukan itu saja, Salomo membangun dan memperkuat kota-kota yang diberikan raja Huram padanya dan menyuruh orang Israel untuk tinggal disana. Sebab percuma saja ketika kota itu dibangun tetapi tidak ditinggali orang Israel. Salomo membangun dan memperkuat kota-kota sebagai benteng-benteng untuk melindungi Israel secara keseluruhan. Sehingga pada zamannya, Israel aman dan sejahtera. Dan untuk membangun semua itu, Salomo menjadikan orang-orang Het, Feris, Amori, Hewi dan Yebus yang tidak termasuk orang Israel sebagai pekerja rodi. Orang Israel dijadikannya sebagai prajurit, perwira bahkan panglima.

Salomo juga mengatur semua tata ibadah dan yang bertugas, seperti para pemuji dan pemusik yang telah diatur oleh Daud. Ia juga mengikuti segala ketetapan Musa dalam penyelenggaraan korban bakaran dan ketetapan-ketetapan ibadah dan perayaan. Semua keberhasilan yang Salomo capai tidak akan ada tanpa campur tangan Tuhan. Namun dalam keberhasilannya itu tersimpan kegagalan dalam kehidupan moral dan kesetiaan Salomo. Hal ini menyatakan bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Salomo menyadari bahwa pernikahannya dengan putri Firaun tidak dikenan Tuhan. Walaupun pernikahan itu dilakukan secara politis, karena orang Israel tidak diperkenankan untuk kawin campur. Sehingga Salomo tidak memperkenankan putri Firaun untuk tinggal di istana Daud, karena istana itu telah dimasuki tabut Tuhan dan telah menjadi kudus karenanya. Salomo berhasil menggunakan segala hikmat dan pengetahuan yang Tuhan berikan padaNya untuk mengatur bangsa Israel yang besar. Walau dia berhasil namun disisi lain ada kelemahannya. Kelemahan ini menunggu saat yang tepat untuk menjatuhkannya ketika ia tidak lagi berfokus pada pencapaian kehendak Allah. Kelemahan akan berkuasa ketika kita merasa nyaman dan tentram. Karena itu, dalam segala keadaan tetaplah berfokus pada pencapaian kehendak Allah sehingga kita akan tetap waspada.

Kelemahan akan berkuasa atas hidup kita ketika kita mulai merasa nyaman dan bertoleransi dengannya serta tidak lagi berfokus pada kehendak Tuhan.

#passionateheintje.blogspot.com
2 Tawarikh 8:11 "Dan Salomo memindahkan anak Firaun dari kota Daud ke rumah yang didirikannya baginya, karena katanya: "Tidak boleh seorang isteriku tinggal dalam istana Daud, raja Israel, karena tempat-tempat yang telah dimasuki tabut TUHAN adalah kudus."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT