Devotion 833 : SEBUAH PENGAKUAN
Devotion 833 - Dr. Heintje Kobstan
SEBUAH PENGAKUAN
Bacaan: Ayub 42
Suatu pengakuan keluar dari mulut Ayub bahwa selama ini hanya dari kata orang saja ia mendengar tentang Tuhan, tetapi sekarang matanya sendiri memandang Tuhan. Oleh sebab itu ia mencabut perkataannya dan dengan menyesal ia duduk dalam debu dan abu. Apa yang dialami Ayub ketika ia bertemu dengan Tuhan adalah ia diberikan pemahaman yang baru tentang Tuhan. Memang selama ini Ayub hidup dalam kesalehan, kejujuran, takut akan Tuhan dan tidak melakukan kejahatan. Tetapi Ayub dahulu hanya mempunyai pandangan terhadap Allah sebagaimana yang diterimanya dari tradisi.
Pengakuannya itu didahului oleh pemahaman akan perbuatan Allah yang besar dan tidak ada satupun rencanaNya yang gagal. Perbuatan dan rencana Tuhan tersebut melebihi pengertian dan hikmat Ayub dan itu merupakan keajaiban baginya. Sehingga ia tersadar bahwa ia tidak layak untuk menghakimi Allah dan menuntut keadilanNya. Semua yang dia lakukan tersebut karena ia hanya mendengar. Ini bisa berarti mendengar melalui telinga, semacam berita yang belum tentu kebenarannya. Namun yang kemudian terjadi adalah Ayub bertemu dan melihat Tuhan. Setelah Ayub melihat Allah, maka barulah ia memahamiNya. Ia masuk ke dalam wawasan baru, bukan sekadar menerima tradisi, tetapi mengalami penyingkapan-penyingkapan yang mencerahkan pikiran dan hatinya. Dan dengan sebuah pengakuan, Ayub mengalami pembenaran Tuhan. Pembenaran itu berlaku atas: 1. Kemarahan Tuhan atas tuduhan palsu para sahabatnya kepada Ayub (ay.7-8); 2. Fungsi keimaman Ayub dipulihkan kembali oleh Tuhan (ay.8-9); dan 3. Ayub dipulihkan dari segala penderitaannya dan digantikan oleh Tuhan 2 kali lipat (ay.10). Pembenaran itu terjadi karena sebuah pengakuan Ayub kepada Tuhan. Sebuah pengakuan dapat memulihkan keadaan Ayub dan kita semua.
Suatu perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan akan memberikan pemahaman yang baru tentangNya.
#passionateheintje.blogspot.com
Ayub 42:5 "Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau."
Komentar
Posting Komentar