Devotion 820 : KEMATANGAN HIDUP

Devotion 820 - Dr. Heintje Kobstan
KEMATANGAN HIDUP
Bacaan: Ayub 29

Dalam pasal ini, Ayub mengenang kembali masa-masa jayanya dulu. Dimana ia bisa menikmati hidup dalam kesehatan, kebaikan, kejayaan, kemakmuran dan dimana ia juga mengalami perlindungan Tuhan. Ayuh tidak mengisahkan hidupnya di saat remaja tetapi pada waktu ia dalam "kematangan" hidup. Dalam kematangan hidup itu, ia mengalami persekutuan yang intim dengan Tuhan. Kebahagiaan pada hari-hari itu yang sekarang demikian dirindukan Ayub bukanlah kelimpahan hidup, melainkan hubungan penuh persahabatan dengan Allah yang darinya kemakmuran itu mengalir.

Ayub telah mengalami proses bersama Tuhan untuk menuju kepada "kematangan" hidup. Sehingga ketika berada pada keadaan "kematangan hidup", ia dapat mengalami kebahagiaan yang sejati bersama Tuhan. Namun apa yang terjadi kemudian, bagi Ayub mungkin "kematangan" hidup saat itu merupakan pencapaian tertingginya. Selain hubungannya begitu intim dengan Tuhan, ia juga mengalami kejayaan dan kemakmuran yang luar biasa. Sehingga dengan gampang ia dapat berpuas diri. Tetapi bagi Tuhan, Ayub belum mencapai kemaksimalan hidupnya. Ayub pun mengalami proses kehidupan yang lebih berat daripada waktu ia remaja menuju kepada "kematangan" hidup. Proses yang sedang dijalani Ayub ini akan menyediakan puncak "kematangan" hidup yang lebih baik daripada "kematangan hidup" sebelumnya. Karena itu jika hari ini kita sedang berada dalam "kematangan" hidup maka jangan terlena karena akan ada proses berikutnya untuk membawa kita kepada "kematangan" hidup yang lebih baik dari sebelumnya. Proses hidup ini akan lebih berat dari sebelumnya namun hasilnya akan lebih dahsyat dari sebelumnya. Karena itu nikmatilah setiap proses hidup bersama Tuhan.

Jangan berpuas diri dengan pencapaianmu saat ini, tetapi siapkan dirimu untuk proses Tuhan yang akan membawa hidupmu pada puncak gunung yang lebih tinggi dari sebelumnya.

#passionateheintje.blogspot.com
Ayub 29:2  "Ah, kiranya aku seperti dalam bulan-bulan yang silam, seperti pada hari-hari, ketika Allah melindungi aku,"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT