Devotion 828 : JANGAN GAGAL PAHAM
Devotion 828 - Dr. Heintje Kobstan
JANGAN GAGAL PAHAM
Bacaan: Ayub 37
Seharusnya kita, umat manusia sungguh berbangga mempunyai Allah yang mahaperkasa. Dia adalah Allah seperti yang digambarkan oleh Elihu dalam ketakutannya ia mendengarkan guntur kemarahan Tuhan. Tuhan itu melakukan perbuatan-perbuatanNya yang tak tercapai oleh akal manusia. Jadi bagaimana Ayub dapat memahami perbuatan Allah yang besar? Belum lagi kekuasaanNya yang dinyatakan lewat cuaca, adakalanya turun hujan bahkan salju. Hal ini pun dinyatakanNya untuk memperingatkan manusia ciptaanNya akan kekuasaanNya maupun kasih setiaNya.
Elihu bahkan mendesak Ayub untuk memperhatikan keajaiban-keajaiban Tuhan. Karena dengan demikian maka Ayub akan sadar bahwa dirinya telah bersalah dan kemampuannya terbatas. Elihu menuduh bahwa dengan Ayub memajukan kasusnya, ia menganggap dirinya sama dengan Allah. Allah adalah pencipta langit dan bumi dan tidak mungkin Ayub melakukan hal itu. Perkataan Elihu ini bermaksud menunjukkan bahwa Ayub begitu tak berakal budi ketika menetapkan diri untuk berkonfrontasi melawan Allah. Allah begitu mulia dan dengan demikian tuduhan Ayub sia-sia. Allah hanya boleh ditakuti dan disembah. Bagaimana mungkin manusia yang ada dalam kekelaman, tak berpengetahuan, bisa memajukan kasusnya di hadapan Allah yang memiliki terang hikmat sempurna? Tak mungkin manusia menemukan Allah. Elihu gagal paham terhadap maksud dan tujuan Ayub membawa perkaranya di hadapan Tuhan. Ayub bukannya menuduh Allah telah melakukan semua ini, tetapi Ayub bermaksud mencari pembelaan dari Allah atas tuduhan para sahabatnya atas penderitaan yang ia alami. Karena gagal paham ini, maka dugaan kebersalahan Ayub makin meluas dan menyakitkan hati Ayub. Namun disatu sisi, Ayub tidak dapat menjaga hatinya dalam menghadapi para sahabatnya yang menyerangnya bertubi-tubi. Dan ini merupakan proses bagi Ayub untuk semakin merendahkan dirinya, walaupun ia memiliki pemahaman yang benar terhadap Tuhan. Proses inilah yang akan membuat Ayub menikmati kemuliaan yang Tuhan sediakan.
Pahamilah keadaan seseorang ketika ia sedang mengalami penderitaan, jangan membuat ia semakin terpuruk dengan kehadiran kita tetapi bangkitkan iman dan pengharapannya kepada Tuhan.
#passionateheintje.blogspot.com
Ayub 37:14 "Berilah telinga kepada semuanya itu, hai Ayub, diamlah, dan perhatikanlah keajaiban-keajaiban Allah."
Komentar
Posting Komentar