Devotion 826 : DIA BUKAN TUHAN YANG JAUH

Devotion 826 - Dr. Heintje Kobstan
DIA BUKAN TUHAN YANG JAUH
Bacaan: Ayub 35

Konsep yang ditawarkan Elihu adalah konsep transenden. Transenden adalah sebuah simbol formalitas yang membangun garis pemisah antara Tuhan dan Hamba sehingga seakan ada jarak yang timbul dari keduanya, Yaitu Tuhan sang maha agung berada diluar alam Kegandaan ini dan tak mampu dijangkau dan ditembus oleh manusia. Sehingga ketika Elihu membawa konsep ini  kepada Ayub maka kata Elihu, walaupun Ayub berdosa, apakah dosa, pelanggaran, kebenaran itu akan mempengaruhi Allah? Justru itu semua hanya berpengaruh pada hubungan dengan sesama manusia. Dengan kembali kepada ide bahwa Allah terlalu tinggi untuk bisa digoda agar merusakkan keadilan (ay. 4-8), Elihu kembali memperkenalkan hal itu dengan mengutip keluhan Ayub yang disangkal oleh kenyataan tersebut (ay. 2, 3).

Kefasikan Ayub hanya akan merugikan dirinya sendiri. Perbuatan Ayub yang angkuh, menolak dan menyepelekan Allah (ayat 10-11, 14-16) maka Ayub akan menerima ganjaran setimpal tanpa pengampunan (ayat 12-13). Apa yang menjadi pemikiran Elihu merupakan suatu pemikiran manusia biasa yang telah terkontaminasi oleh pemikiran terdahulu. Pemikiran Elifas, Bildad dan Zofar telah mempengaruhinya sehingga ia menganggap Ayub adalah orang fasik dan bersalah kepada Tuhan. Namun apakah Tuhan hanya Allah yang transenden yang begitu jauh tak terjangkau atau yang telah membuat pembatas antara Dia dan umatNya? Apakah Ia tidak memperhatikan penderitaan umatNya? Elihu hanya mengenal Tuhan sebagai Allah yang jauh, tetapi pada kenyataannya di awal kisah Ayub, Allah menyatakan bahwa Ia memperhatikan kehidupan Ayub. Tanpa pemahaman yang benar tentang hakikat Allah maka hal itu juga akan berpengaruh kepada hubungan antar manusia. Pemahaman Allah yang tidak peduli pada umatNya akan membuat kita juga akan belaku demikian terhadap sesama. Padahal inti dari hakikat Allah adalah kasih adanya. Walaupun tak terjangkau oleh manusia tetapi Ia mengasihi mereka. Lewat kasih itu maka Ia menunjukkan bahwa Ia bukan hanya Allah yang besar yang tak terjangkau, tetapi Ia menjangkau manusia dengan kasihNya yang tak terbatas. Supaya manusia janganlah bertindak sebagai pengadil yang semena-mena terhadap sesamanya.

Tuhan bukanlah Allah yang jauh, yang tak terjangkau dalam kebesaranNya, dan karena kebesaranNya maka Ia sanggup mengasihi umatNya dengan kasih yang tak terbatas.

#passionateheintje.blogspot.com
Ayub 35:16 "maka Ayub berbesar mulut dengan sia-sia, banyak bicara tanpa pengertian."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT