Devotion 817 : BUKAN HANYA SEKEDAR TEORI

Devotion 817 - Dr. Heintje Kobstan
BUKAN HANYA SEKEDAR TEORI
Bacaan: Ayub 26

Ayub melakukan sanggahan terhadap apa yang dikemukakan oleh Bildad. Pemikiran Bildad tidak didasari oleh pemahaman yang benar. Bildad hanya mengerti dalam pemahaman konseptual, artinya, Tuhan yang mereka pahami adalah Tuhan yang berupa konsep, ajaran-ajaran yang baku, sebuah kumpulan ide-ide yang diajarkan turun-temurun namun tidak pernah mereka alami secara pribadi. Tidak heran apabila kepercayaan iman mereka datar, karena mereka tidak diubahkan oleh penderitaan dan pergumulan Ayub. Bahkan mungkin saja para sahabat Ayub terjebak pada pengungkapan yang keliru tentang Allah seperti kebanyakan manusia yang berusaha mempelajari Allah melalui ilmu-ilmu kebatinan, pengalaman hidup, bahkan pemahaman teologis. Akibatnya, mereka hanya dapat memberikan penjelasan tentang Tuhan dan kehidupan yang sarat teori berdasarkan "teologi yang hambar" atau hanya konsep saja.

Dalam perenungan Ayub, yang dalam dan mencengangkan ini, kita melihat pengakuan Ayub bahwa kekuasaan Allah mengatasi semua unsur dan zat dan makhluk. Bumi, air, awan, angkasa, seluruhnya tunduk ke bawah pengaturan Allah. Pemikiran Ayub tentang Allah terwujud dari hubungan persekutuan Ayub yang erat dengan Allah. Ayub mendasarkan pemahamannya tentang Allah melalui penderitaannya. Penyebutan nama-nama seperti utara (Sapon - ayat 7), tiang-tiang langit (ayat 11), Rahab (ayat 12), dan ular (ayat 13) menunjuk pada dongeng-dongeng purba tentang anasir-anasir dalam alam yang dilihat menyebabkan kekacauan di bumi. Ayub memahami bahwa semua itu telah ada di bawah kendali Allah. Pujian Ayub atas kesempurnaan dari pengetahuan Allah bertolak belakang dengan pendapat mereka bahwa Ayub termasuk orang yang tidak beriman. Marilah kita memiliki pandangan yang benar tentang Allah? Dia tidak bisa dicari dengan ilmu pengetahuan mutakhir ataupun ilmu teologi yang tinggi saja. Tetapi kita juga dapat mengerti pribadi dan pekerjaan Tuhan melalui pergumulan hidup, seperti Ayub yang mampu memahami Allah dalam penderitaannya.

Bukan hanya dari pengetahuan teologis saja kita bisa mengenal Tuhan namun juga lewat pengalaman hidup berjalan bersamaNya dalam suka maupun duka.

#passionateheintje.blogspot.com
Ayub 26:4 "Atas anjuran siapakah engkau mengucapkan perkataan-perkataan itu, dan gagasan siapakah yang kaunyatakan?"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT