Devotion 816 : TUHAN YANG JAUH NAMUN DEKAT
Devotion 816 - Dr. Heintje Kobstan
TUHAN YANG JAUH NAMUN DEKAT
Bacaan: Ayub 25
Kali ini Bildad menyatakan bahwa Tuhan itu Maha Kuasa, dahsyat dan kekuasaanNya atas semesta. Dia yang memberikan damai dari tempat yang Maha Tinggi. Bildad memandang Allah sebagai Allah yang transenden. Allah yang transenden adalah Allah yang melampaui segala yang ada. Allah yang tidak terbatas untuk memimpin dunia. Allah yang tak terjangkau manusia karena kekudusanNya dan terhormat. Bagi Bildad, manusia tidak berarti apa-apa dihadapan Tuhan. Bagaimana manusia benar di hadapan Allah, dan bagaimana orang yang dilahirkan perempuan itu bersih?
Bildad kembali menekankan salah satu aspek pandangan simplistisnya, bahwa Tuhan pasti benar dan tak terjangkau oleh gugatan manusia, sedangkan manusia adalah makhluk berdosa yang tak berharga. Namun jika manusia tidak benar dihadapan Allah, bagaimana mungkin Ia bisa berdiam di tengah manusia? Tuhan yang imanen berarti Tuhan berada di dalam struktur alam semesta serta turut serta mengambil bagian dalam proses-proses kehidupan manusia. Manusia memang tidak ada apa-apanya di hadapan Allah, namun Allah tidak memandang remeh ciptaanNya. Menurut Bildad, manusia hanya seperti cacing yang hina dan tak berarti. Kesimpulan ini bertentangan dengan yang dipahami Ayub dan didengungkan pemazmur. Justru karena Allah mahabesar dan manusia terbatas, maka Allah dapat memberikan perhatian tanpa batas pada manusia. Manusia adalah ciptaanNya tempat Ia mencurahkan kasihNya yang besar. Dia bukan Allah yang jauh tetapi juga Allah yang dekat dengan umatNya. Sehingga Ia juga peduli dan mengerti segala keberadaan umat manusia. Dan hanya Tuhan saja yang dapat melayakkan manusia dalam keberdosaannya untuk menjadi kudus dan berkenan padaNya melalui Yesus Kristus.
Dia bukan hanya Tuhan yang jauh tetapi juga Tuhan yang dekat dengan umatNya dan yang mengerti dan peduli terhadap apa yang sedang terjadi pada kehidupan mereka.
#passionateheintje.blogspot.com
Ayub 25:4 "Bagaimana manusia benar di hadapan Allah, dan bagaimana orang yang dilahirkan perempuan itu bersih?"
Komentar
Posting Komentar