Devotion 815 : HIDUP DALAM ANUGERAH TUHAN

Devotion 815 - Dr. Heintje Kobstan
HIDUP DALAM ANUGERAH TUHAN
Bacaan: Ayub 24

Hidup ini penuh misteri, ada hal-hal yang terjadi di bawah kolong langit ini yang tak dapat dipahami oleh manusia. Mengapa orang yang baik cepat mati sedangkan orang jahat tetap hidup sampai lanjut usia? Mengapa mereka yang hidup menghujat Tuhan tetap dapat menikmati hidup dengan nyaman? Mengapa orang benar harus menderita dan tidak dapat menikmati kehidupan? Mereka yang melakukan korupsi justru menduduki jabatan penting di tengah masyarakat, ataupun hal yang benar menjadi tidak benar dan yang tidak benar menjadi kebenaran? Dunia ini sedang berada dalam kekacauan dan pertanyaannya adalah dimanakah Tuhan?

Hal ini juga yang dipertanyakan Ayub bahwa Allah seakan-akan acuh cuek terhadap kejahatan yang terjadi di muka bumi ini. Dimanakah Tuhan Sang Pencipta kehidupan? Apakah Ia telah selesai dengan pekerjaanNya dan membiarkan ciptaanNya berjalan sendirian? Dimanakah pemeliharaan Tuhan atas dunia ini? Bagaimanakah dengan kejahatan di muka bumi ini? Dimanakah keadilan Tuhan? Ayub melihat ketidakadilan, kemiskinan, penindasan, kejahatan, perzinahan, penjarahan terjadi di muka bumi ini. Namun Ayub menyatakan bahwa hanya sebentar mereka meninggikan diri, lalu tidak ada lagi; mereka luruh, lalu menjadi lisut seperti segala sesuatu, mereka dikerat seperti hulu tangkai gandum. Memang hidup pelaku kejahatan seakan-akan baik-baik saja tetapi ternyata Tuhan telah menaruh mereka di tepi jurang kebinasaan. Ketika mereka tergelincir jatuh, mereka akan hancur binasa dan tidak akan bangkit kembali lagi. Perbuatan keadilan Tuhan atas ciptaanNya tidak dapat diselami oleh manusia. Tuhan sedang bekerja dengan caraNya bukan dengan cara manusia. Sebaiknya kita tidak usah iri hati terhadap mereka yang telah disebut dalam pasal ini. Mereka mungkin dapat menikmati hidup dalam kefanaan tetapi tidak dikekalan nantinya. Karena itu bersyukurlah jika kita bisa hidup didalam dunia ini dengan anugerah Tuhan dan juga kepastian di dalam kehidupan kekal kelak.

Di dalam anugerah Tuhan ada kenikmatan hidup di dunia ini walaupun harus melewati pengalaman penderitaan dan jaminan kehidupan kekal.

#passionateheintje.blogspot.com
Ayub 24:24 "Hanya sebentar mereka meninggikan diri, lalu tidak ada lagi; mereka luruh, lalu menjadi lisut seperti segala sesuatu, mereka dikerat seperti hulu tangkai gandum."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT