Devotion 811 : PERSPEKTIF YANG BENAR

Devotion 811 - Dr. Heintje Kobstan
PERSPEKTIF YANG BENAR
Bacaan: Ayub 20

Kata demi kata yang diucapkan sahabat Ayub telah menyakiti hati Ayub. Mungkin alangkah baiknya jika mereka langsung membunuh Ayub sehingga ia tidak menderita lagi daripada di serang dengan fitnah. Ibaratnya luka hati Ayub terus dikorek-korek dan disiram cuka, betapa perihnya dan menderitanya Ayub. Jika mereka yang menuduh Ayub sepertinya hal itu adalah wajar karena buktinya Ayub menderita. Namun ketika Ayub berbalik menegur mereka maka Zofar pun bereaksi dengan mengatakan bahwa teguran Ayub telah menghinanya.

Para sahabat Ayub beranggapan bahwa Ayub adalah orang fasik karena perbedaan prinsip teologis. Bagi mereka penderitaan Ayub diakibatkan oleh dosa atau kesalahannya. Tetapi Ayub memandangnya berbeda. Menurut semua sahabat Ayub itu, kemakmuran orang fasik itu sifatnya semu dan tidak bertahan lama. Elifas menekankan kegelisahan batin orang fasik yang berkesinambungan; dan Bildad menunjuk kepada kehancuran yang tak ada hentinya dari orang fasik; sedangkan Zofar menekankan pembalasan mendadak yang dialami orang fasik pada puncak karier tamaknya. Uraian Zofar tentang nasib orang fasik ini benar, tetapi tidak tepat bagi Ayub sebab penderitaan yang Ayub alami bukan akibat kejahatannya. Selain itu, tidak ada bukti yang menyatakan Ayub telah melakukan dosa sehingga ia menderita. Jadi, kata-kata yang dituduhkan Zofar dan sahabat yang lain kepada Ayub adalah fitnah. Orang-orang yang berpandangan simplistis tentang konsep sebab-akibat, antara dosa dan penderitaan, memiliki risiko untuk menjadi penghalang bagi orang lain untuk mengenal Kristus, yang sudah datang ke dunia dan mati di salib untuk menebus dosa manusia. Ketika seseorang menderita maka ajaran simplistis ini akan menjerumuskan seseorang mempertanyakan jaminan keselamatan Tuhan dalam hidupnya. Tidak selamanya penderitaan diakibatkan karena dosa seperti yang Ayub alami. Karena itu, marilah kita memiliki perspektif teologis yang benar dalam memahami penderitaan yang dialami seseorang.

Tidak selamanya penderitaan manusia diakibatkan oleh dosa, tetapi ketika seseorang telah bertobat dan mengalami penderitaan maka baginya inilah proses dari ujian iman.

#passionateheintje.blogspot.com
Ayub 20:5 "...bahwa sorak-sorai orang fasik hanya sebentar saja, dan sukacita orang durhaka hanya sekejap mata?"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT