Devotion 812 : KEDAULATAN TUHAN ATAS HIDUP MANUSIA

Devotion 812 - Dr. Heintje Kobstan
KEDAULATAN TUHAN ATAS HIDUP MANUSIA
Bacaan: Ayub 21

Perbedaan persepsi akan menimbulkan perdebatan yang berkepanjangan jika tidak ada hal yang dapat menyamakan persepsi itu. Begitulah yang terjadi antara Ayub dan para sahabatnya. Para sahabat menuntut agar Ayub mengakui kesalahannya dan penderitaan itu berasal dari Tuhan yang menghukum. Tetapi Ayub dalam pasal ini mematahkan tuduhan mereka kepadanya tentang orang fasik. Disini Ayub mengadakan perbedaan antara dirinya dan orang fasik. Mereka tidak dapat membuktikan bahwa Ayub berdosa. Akan tetapi, mereka memaksakan bahwa penderitaan Ayub adalah bukti Ayub berdosa.

Inilah keadaan dimana para sahabat Ayub menempatkan diri sebagai pembelanya Tuhan dan yang mewakili Tuhan untuk menghakimi Ayub. Jadi jelasnya dalam pasal ini, merupakan penjelasan dari suatu persoalan klasik yaitu persoalan teodise (soal pengaturan dan kebaikan ilahi dalam dunia yang di dalamnya terjadi penderitaan). Para sahabat Ayub memutar balikan fakta dari orang fasik akan dihukum Allah dan orang benar akan diberkati menjadi orang yang menderita adalah orang yang sedang menerima hukuman Allah atas dosa-dosanya. Sebaliknya dari mendukung kesimpulan bahwa Allah menghukum orang berdosa, Ayub kini mengajukan fakta-fakta tentang orang fasik yang justru tidak sedikit pun memperlihatkan adanya hukuman Tuhan atas hidup mereka. Hidup mereka bukannya mengalami penderitaan atau hukuman tetapi kemakmuran dan kebahagiaan. Seharusnya jika melihat teori para sahabat Ayub, orang fasik pasti menderita namun kenyataannya tidak. Hal ini menyatakan bahwa Allah itu berdaulat atas hidup manusia baik fasik ataupun benar tidak seperti pendapat para sahabat Ayub. Allah itu adil, orang fasik pasti akan mendapatkan akibatnya dalam waktu Tuhan. Dan Alkitab tidak mengajarkan bahwa kesuksesan dan kemapanan hidup merupakan indikator keselamatan kekal.

Tuhan berdaulat atas hidup manusia dan Tuhan bukanlah manusia, maka Ia akan bertindak adil terhadap orang fasik dan orang benar pada waktunya.

#passionateheintje.blogspot.com
Ayub 21:7 "Mengapa orang fasik tetap hidup, menjadi tua, bahkan menjadi bertambah-tambah kuat?"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT