Devotion 665 : DEPRESI DALAM PELAYANAN
Devotion 665 - Dr. Heintje Kobstan
DEPRESI DALAM PELAYANAN
Bacaan: 1 Raja-raja 19
Tindakan Elia yang spektakuler mengalahkan 950 para nabi Baal dan Asytoret serta menurunkan hujan atas Israel, mendapat tantangan dari Izebel. Izebel mengancam akan membunuh Elia. Ancaman ini membuat Elia frustasi dan ketakutan sehingga ia melarikan diri untuk menyelamatkan dirinya ke padang gurun. Ia duduk di bawah pohon Arar dan merenungi nasibnya. Dan saat itulah titik kritis hidupnya, ia ingin mati karena tak sanggup menghadapi ancaman Izebel. Depresi bisa saja mengancam mereka yang melayani Tuhan.
Disaat Elia mengalami depresi berat, malaikat Tuhan mendatanginya dan menyuruhnya untuk makan roti bakar dan minum. Hal ini dilakukan malaikat sampai 2 kali, agar Elia bisa berjalan sampai ke gunung Horeb, gunung Tuhan. Di gunung ini Tuhan bertanya pada Elia mengapa ia disini? Elia menjawab Tuhan dengan memaparkan segala prestasi pelayanannya yang disertai keluhan, bahwa ia hanya seorang diri saja dan karena ia melakukan perintah Tuhan maka ia diancam akan dibunuh. Elia berorientasi pada hasil pelayanan sehingga ketika ia mendapatkan tantangan dan masalah maka ia mengalami depresi dan keinginan untuk mati. Sehingga Tuhan sendiri yang menyuruhnya untuk keluar dari gua dan berdiri dihadapan Tuhan. Maka datanglah angin besar yang dahsyat lalu disusul oleh api tapi Tuhan tidak ada disitu. Kemudian datanglah angin sepoi-sepoi maka terdengarlah suara Tuhan. Hal ini menyatakan bukan kehebohan dan kedahsyatan pelayanan kita tetapi perjumpaan pribadi kita dengan Tuhan itulah yang akan memberi kekuatan dalam menghadapi segala tantangan dan masalah dalam pelayanan. Bukan segala prestasi pelayanan yang akan membuat kita kuat tetapi Tuhan.
Depresi dalam pelayanan akan terjadi jika kita hanya berorientasi pada hasil pelayanan bukan pada Tuhan yang empunya pelayanan.
#passionateheintje.blogspot.com
1 Raja-raja 19:11 "Lalu firman-Nya: "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!"..."
Komentar
Posting Komentar