Devotion 1032 : ANUGERAH TERINDAH

Devotion 1032 - Dr. Heintje Kobstan
ANUGERAH TERINDAH
Bacaan: Kidung Agung 6

Ketika cinta sedang bersemi maka semua yang kita pikirkan adalah tentang pasangan kita. Bangun tidur ingat dia, mau mandi ingat dia, mau makan ingat dia, apa-apa selalu ingat dia. Namun apa yang membuktikan bahwa cinta kita itu sejati? Seperti kata peribahasa, seperti pinggan dengan mangkuk salah sedikit hendak berantuk (=perselisihan antara suami istri atau kaum keluarga merupakan hal yang biasa). Perselisihan adalah salah satu ujian cinta dan banyak yang gagal menjalaninya. Pada pasal sebelumnya berbicara perselisihan namun pasal ini mulai membaik.

Sang suami mulai melakukan pendekatan kembali kepada istrinya dengan memberikan pujian. Mulai dengan pujian tulus si suami kepada keindahan tubuh istrinya yang menggambarkan keintiman. Cinta yang mengikat suami istri dalam mahligai pernikahan adalah anugerah Tuhan. Dalam anugerahNya itu, suami atau istri melihat pasangannya sebagai pemberian terbaik dari Tuhan. Maka pujian kecantikan istri dengan ilustrasi Tirza dan Yerusalem, dua kota terindah di dunia, adalah tidak berlebihan. Penyebutan sang istri sebagai gadis Sulam memang sulit untuk dimengerti. Apakah Sulam itu merupakan nama pribadi, atau sebagai nama daerah asalnya. Lain penafsir berpendapat bahwa "gadis Sulam" (Ibraninya: hasy-syulamith) diturunkan dari nama Salomo dengan arti: yang menjadi kepunyaan Salomo. Istri adalah kepunyaan suami sehingga sudah sepantasnya suami menyanjung istrinya, kalau bukan suami siapa lagi yang berhak dan pantas? Jika suami tak mampu melihat keindahan pasangan kita sama dengan menghina Allah pemberi anugerah terindah tersebut! Yang lebih penting adalah jika Kristus sang mempelai pria memuji GerejaNya yang adalah mempelai wanita.

Pujian yang tulus kepada pasanganmu merupakan suatu ucapan syukur kepada Tuhan yang telah memberikannya sebagai anugerah terindah.

passionateheintje.blogspot.com
Kidung Agung 6:4 "Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya."

Pembacaan Alkitab setahun (BERGEMA)
Tgl. 01'08'18 : Yesaya 37 - 39

#kingdomdevotion

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT