Devotion 1173 : KETIDAKSETIAAN GEREJA

Devotion 1173 - Dr. Heintje Kobstan
KETIDAKSETIAAN GEREJA
Bacaan: Yehezkiel 16

Pada mulanya Yerusalem tidak memiliki keistimewaan yang dapat menjadikannya kota pilihan Allah. Yerusalem tidak didirikan oleh orang Ibrani tetapi oleh bangsa Kanaan yang kafir. Ditunjukkan dalam lempengan batu Amenhotep II (1447-1421 SM), dalam El Amarna Letters dari tahun .1370 SM, dan dalam sebuah mantera orang Heti kuno. Namun kemudian TUHAN mengambil Yerusalem dan menjadikannya sebagai milikNya. Pola hubungan antara Yerusalem dan TUHAN dalam pasal ini adalah seperti suami dan isteri. Perjanjian Lama jarang menggunakan gambaran ini atau bentuk bapa - anak, sementara dalam agama bangsa Kanaan dan agama-agama politeistis lainnya, perkawinan antara allah dan manusia, dan kelahiran fisik dari allah dan semi - allah adalah sesuatu yang umum.

Mengapa dalam pasal ini, TUHAN menggambarkan perumpamaan tentang Yerusalem sebagai bayi yang ditemukan dan diselamatkan oleh TUHAN dan kemudian bertumbuh besar menjadi istriNya. Tetapi sebagai istri Sang Raja, ia memilih untuk tidak setia dan bersundal dengan orang-orang Kanaan dan orang-orang kafir lainnya. Hukuman untuk perbuatan ini, yang digambarkan dalam ayat 35-43, dibenarkan, karena keburukan moralnya lebih buruk daripada keadaan kedua saudara perempuannya, Sodom dan Samaria (ay. 44-52). Kisah ini merupakan gambaran kegagalan bangsa Israel untuk mempercayai Tuhan dan sebaliknya berupaya dengan kemampuannya sendiri mencari bantuan kepada bangsa-bangsa asing untuk menghadapi krisis politik yang mereka alami. Bahkan kemudian Yerusalem bersekutu dengan dewa-dewa bangsa asing itu juga. Hal ini merupakan penyelewengan dan ketidaksetiaan di hadapan Tuhan. Perumpamaan ini berakhir dengan memberitahu bahwa Tuhan (Suami) begitu saja mengampuni Yerusalem (Istri), sehingga terikatlah suatu perjanjian yang baru, yaitu Perjanjian Yesus Kristus dan GerejaNya.

Perumpamaan ini menggambarkan realitas Yerusalem di masa lalu namun juga bisa terjadi di masa kini. Gereja adalah mempelai Kristus. Apakah Gereja bisa melakukan tindakan ketidaksetiaan kepada TUHAN? Ya, Gereja seringkali bertingkah seperti istri yang tidak setia ketika membiarkan pola hidup duniawi merasuk dan merusak jemaatnya. Tetapi, kasih karunia Tuhan Yesus selalu memperbaharui dan memulihkan kehidupan Gereja.

Ketidaksetiaan Gereja kepada Yesus Kristus sebagai kepala Gereja ditandai dengan membiarkan pola hidup duniawi merasuk kehidupan umat TUHAN.

#passionateheintje.blogspot.com
Yehezkiel 16:60 "Tetapi Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan engkau pada masa mudamu dan Aku akan meneguhkan bagimu perjanjian yang kekal."

Pembacaan Alkitab setahun (BERGEMA)
Tgl. 29'03'19: 2Samuel 1 - 3

#kingdomdevotion

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT