Devotion 214 : JANGAN MENJADI HAKIM ATAS SESAMA
Devotion 214 - Dr. Heintje Kobstan
JANGAN MENJADI HAKIM ATAS SESAMA
Bacaan: Roma 2
Ketika kita menghakimi orang lain maka kita pun takkan luput dari penghakiman.
Sadar atau tidak sadar seringkali sebagai manusia, kita menempatkan diri sebagai hakim atas sesama. Kecenderungan ini memang sudah ada sejak dari awal peradaban manusia. Saling mendakwa dan menyatakan kesalahan adalah sebagian bentuk penghakiman. Paulus menyatakan jikalau kita menghakimi orang lain maka kita pun tidak akan bebas dari kesalahan. Sebab dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri.
Penghakiman manusia seringkali tidak netral, cenderung memandang siapa dia. Tapi Allah tidak memandang bulu, penghakimanNya adil. Namun Allah itu penuh kasih dan kemurahan. Manusia cenderung mengabaikan kasih, kemurahan dan kesabaran Allah. Padahal maksud dari kemurahan Allah ialah untuk menuntun kita ke dalam pertobatan. Jadi jangan salahkan Allah ketika kita mengeraskan hati untuk tidak bertobat, maka kita sedang menimbun murka Allah atas kehidupan kita. Pada saatnya, murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Penderitaan dan kesesakan akan menimpa orang yang berbuat jahat. Tetapi kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera akan diperoleh semua orang yang berbuat baik.
Manusia menghakimi berdasarkan yang kelihatan, tapi Allah mengetahui sampai kedalaman hati seseorang. Seringkali kita salah memberikan penghakiman tapi Allah tak pernah salah. Karena itu, jangan menghakimi orang lain karena kita pun akan dihakimi. Allah akan membalas kepada setiap orang menurut perbuatannya. Berbuat baiklah maka kita akan menerima kemuliaan, kehormatan dan damai sejahtera.
#passionateheintje.blogspot.com
Roma 2:1 "Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah..."
Komentar
Posting Komentar