Devotion 1237 : MENYUAP TUHAN

Devotion 1237 - Dr. Heintje Kobstan
MENYUAP TUHAN
Bacaan: Amos 4

Pada pasal ini Amos menggambarkan lembu-lembu dari Basan mengibaratkan kuasa yang ganas (Mzm.22:13). Lembu-lembu dari Basan di sini melambangkan wanita Samaria yang suka bersenang-senang. Sementara para wanita ini minum anggur, mereka mendesak suami mereka untuk mencari uang lebih banyak dengan menindas orang miskin supaya mereka dapat minum lebih banyak lagi dan bersenang-senang dalam kemewahan. Apakah hal ini menggambarkan umat Tuhan sebagai gereja akhir zaman?

Demi memenuhi gaya hidup maka mereka pun memanfaatkan ibadah. Dosa apakah yang mereka lakukan dalam ibadah? Mereka dengan setia dan tekun melakukan formalitas ritus-ritus ibadah yang meliputi persembahan dan juga perpuluhan. Tidak ada yang salah berkenaan persembahan dan perpuluhan dalam ibadah karena Firman Tuhan mengajar agar jangan menghadap Tuhan dengan tangan yang hampa (Ul.16:6). Namun penekanan pada persembahan dan perpuluhan disini mempunyai motivasi untuk menyuap Tuhan. Mereka melakukan upacara ibadah secara teratur dan tertib dengan persembahan yang melimpah ruah untuk merayu Allah, agar Allah melupakan kejahatan mereka. Jadi ibadah dilakukan hanya untuk menutupi perbuatan kejahatan mereka. Perbuatan jahat yang dilakukan mereka adalah menindas kaum lemah. Saleh tetapi tidak bermoral. Keagamaan dan kerohanian berjalan serasi dengan penindasan kaum miskin dan lemah, korupsi, memutuskan perkara secara tidak adil, dan sebagainya. Ini sungguh bertentangan dengan pemahaman iman tentang arti ibadah. Ibadah dalam arti sesungguhnya adalah pengabdian secara utuh kepada Allah. Ibadah adalah mempersembahkan seluruh kehidupan kepada Tuhan sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada-Nya. Jika umat Tuhan tidak bertobat maka hukuman Tuhan akan terjadi (Amos 4:7-12).

Ibadah yang sejati adalah mempersembahkan seluruh kehidupan kita. Hal ini berarti baik hidup maupun semua yang kita punya adalah milik Tuhan. Ritual keagamaan tidak menjamin keselamatan namun membantu dalam penyelengaraan ibadah. Tetapi yang terpenting bukan ritual melainkan hubungan antara TUHAN dan umat-Nya dan umat-Nya dan sesama. Persembahan dan perpuluhan dilakukan bukan karena terpaksa atau untuk menyuap TUHAN tetapi karena adanya hubungan kasih. Karena kita mengasihi Tuhan maka kita memberi persembahan baik hidup maupun semua yang kita punya. Mengapa? Karena Tuhan Yesus telah terlebih dahulu memberi hidup-Nya bagi kita umat-Nya. Biarlah hal ini disadari oleh umat Tuhan. 

Ibadah yang sejati adalah mempersembahkan seluruh kehidupan kita kepada TUHAN.

#passionateheintje.blogspot.com
Amos 4:5 "Bakarlah korban syukur dari roti yang beragi dan maklumkanlah persembahan-persembahan sukarela; siarkanlah itu! Sebab bukankah yang demikian kamu sukai, hai orang Israel?" demikianlah firman Tuhan ALLAH."

Pembacaan Alkitab setahun BERGEMA:
Tgl. 13 April 2020 : 2Taw.-33 - 35

Tonton juga video ini: 
Berbicara tentang ibadah, ibadah seperti apa yang berkenan kepada Tuhan? Dengarkanlah firman Tuhan melalui link ini:
https://youtu.be/NIxD_MUQHWc

#kingdomdevotion

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Devotion 1002 : AKAL BUDI DAN PENGERTIAN

Devotion 482 : BERJALAN DALAM KEHENDAKNYA

PENJILAT